SEJARAH PENGINJILAN DI TANAH
POSO
Sejarah dimulai dari seorang penginjil bernama A. C. Kruyt dan dilanjutkan
oleh Dr. N. Adriani. Mereka adalah utusan dari NZG (Nederlandsch Zendeling
Genootschap) dan Lembaga Alkitab Belanda. NZG ini kalau di artikan dalam bahasa
Indonesia Serikat Misionaris Negeri Belanda. Memahami organisasi tentunya
mereka adalah organisasi yang yang berkarya dalam bidang pekabaran injil dan
penyebaran Agama Kristen.
A. C. Kruyt berada ditanah Poso pada Tahun 1892, beliau sudah berada di
Tanah poso pada tahun tersebut. Awal pelayanannya dimulai dari Teluk mapane,
Pesisir Utara Kota Poso, daerah itu terdapat muara yang juga sama menggunakan
nama Mapane (Muara Mapane). Dalam pelayarannya beliau berlabu di daerah “Takule”.
Takule adalah pemukiman yang digunakan orang-orang yang berdagang di daerah
poso waktu itu. Orang-orang pada saat itu bermacam-macam suku, Ada Suku Bugis,
Kaili, Gorontalo, juga ada sebagian Orang-orang Arab. Namun sekarang Daerah itu
tidak lagi disebut lagi dengan Takule tetapi Mapane.
A. C. Kruyt adalah orang yang begitu menghargai orang-orang didaerah itu.
dalam perbincangannya dengan seorang yang sudah lama didaerah itu dari Etnis
Bugis yaitu, Daeng Andi Baso. Isi perbincangannya adalah daerah itu sudah
memeluk agama yaitu Islam. A. C. Kruyt berterus-terang bahwa beliau adalah
penginjil dari utusan NZG. Daeng Andi Baso mengemukakan bahwa ada orang-orang
yang sama sekali belum memeluk Agama yang lokasinya didaerah pegunungan. Lewat
informasi itu maka A. C. Kruyt mencoba menyusuri Sungai Mapane hampir sampai
dihilir sungai, beliau menemukan beberapa Perkampungan yang disebut Buyumbayau,
Gadi, Ulumakuni, dan Pan’ta. Bila kita pelajari dalam sejarah maka yang paling
sering terdengar adalah Kampung Pan’ta. Daerah-daerah ini adalah tempat yang
digunakan oleh Orang Poso atau suku asli Poso yang dikenal dengan Suku Pamona
bermukim. Adapun tujuan dari mereka bermukim didaerah Pegunungan dikarenakan
waktu itu masih begitu hebat perang antar suku didaerah pamona. Pegunungan bagi
mereka adalah tempat yang strategis untuk bertahan dan untuk menyerang.
Buyumbayau adalah kampung orang pertama yang dibabtis ditanah Poso yaitu,
Papa i Wunte. Papa i Wunte adalah Kepala suku dari Suku Pebato. Pebato
mempunyai Arti Kampung yang dibentengi. Suku ini mempunyai lokasi antara
pegunungan Pamona Utara (Tentena, Sulewana) dan daerah Lore utara (Napu,
Sangginora). Daerah pebato ini dikelilingi dengan Pohon-pohon Kramat menurut
pandangan mereka dan juga Bambu-bambu Batu yaitu bambu yang berukuran besar.
Disinilah pendekatan dimulai walaupun pada saat itu A. C. Kruyt mengalami
banyak tantangan yang begitu rupa karena ada penolakan kepada beliau, disatu
sisi bahwa pada saat itu suku Pamona tidak begitu baik hubungannya dengan orang
Belanda. Papa i Wunte mempunyai pemahaman bahwa mungkin A. C. Kruyt ini
mempunyai maksud Politik untuk menguasai wilayahnya. Namun dengan Penyertaan
Tuhan maka A. C. Kruyt di terima oleh Papa i Wunte.
Kurang lebih tujuh Tahun melakukan Penginjilan, maka Pada Tahun 1909 Papa i
Wunte sudah dinyatakan percaya kepada Tuhan. Pada tgl 25 Desember 1909 hari
dimana Papa i Wunte menerima babtisan, dan tanggal 26 desember 1909 diadakan
babtisan masal suku Pamona. Karena itu Gereja GKST Betesda Kasiguncu
memperingati hari Natal diseratai dengan perayaan Hari Ulang Tahun Jemaat.
Babtisan di adakan di kasiguncu. Babtisan awal diadakan di kasiguncu yang pada
saat itu disebut Kasibuncu.
Dalam tengah waktu antara 1892-1909, rekan A. C. Kruyt yaitu Dr. N. Adriani
jug melakukan penginjilan di daerah Kuku yang dulu disebut Sincimaya. Dr. N.
Adriani telah tiba di Kuku untuk mempelajari bahasa dan budaya Orang Pamona
waktu itu. Beliau mempelajari Budaya dan Bahasa kurang lebih 17 tahun, sampai
pada akhirnya beliau membuka sekolah Alkitab NZG yang kedua di daerah Pendolo
pesisir selatan Danau poso yang terdapat suku Pamona “To’o Ndae”. Suku ini
adalah suku perang bagi Orang Pamona saat itu, karena itu tidak jarang kita
akan menemukan daerah yang masih begitu dekat dengan Okultisme di daerah ini.
Sekolah Alkitab Pertama berada didaerah Panta yang dibuka oleh A. C. Kruyt.
Ada perdebatan pendapat terjadi sewaktu diketahui bahwa Tahun 1898 ada Sekolah
Alkitab Di daerah sehingga Hemat dari beberapa orang berkata Papa i Wunte
bukanlah orang pertama yang dibabtis. Tetapi sampai hari ini tidak diketahui
siapa Nama orang yang dibabtis pertama itu. Karena sudah terlalu lama
perdebatan yang terjadi dan juga tidak ada titik terang yang ditemukan oleh Tim
Peneliti Sejarah maka diputuskan bahwa Papa i Wunte-lah orang pertama yang
dibabtis, juga karena Papa i Wunte adalah kepala Suku Pamona Pebato.
Pada tahun 2009, perayaan 100 tahun
injil berkembang di Tanah Poso. Dirayakan di GKST Betesda Kasiguncu. Gereja ini
sudah hampir lebih berdiri sejak babtisan pertama. Juga Pendeta-pendeta atau
Gembala-gembalanya sudah banyak yang Roling untuk melayani di Gereja itu karena
Sistemnya adalah Sinodal. Paham Teologi yang dipergunakan adalah Protestan
Refomad.
Narasumber,
Bpk. R. Paoi, B. A.
Beliau adalah Mahasiswa UKSW Tahun 1970-1974. Dalam Gereja, beliau telah
menjabat menjadi Majelis Jemaat GKST Bethesda Kasiguncu sejak tahun 1979-2016.
Beliau salah satu Tim penyusun sejarah gereja GKST pada tahun 1986 bersama
beberapa hamba Tuhan yang pada saat itu menjabat di sinode GKST pada tahun
tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar